kekerasan TKI Arab Saudi

kekerasan TKI Arab Saudi
Pemimpin yang diharap tak jua berikan jalan selamat. Dikala warga menderita, mereka sibuk berpesta.

Minggu, 30 Januari 2011

kutu-kutu IBLIS ditanah SUCI---3

Sebulan telah berlalu, tapi tak jua ada perkembangan kabar dari pihak kedubes indonesia di jeddah arab saudi, negara tempat Ina kerja.

Disitu Ina memendam tafsiran asa pada mereka, '' MEMANG BENAR, APA YANG BANYAK ORANG KATA, MORAL DAN AKHLAK PEMERINTAH TAK SEINDAH LISAN JANJINYA '', ujar Ina. Karena sudah bosan menunggu dan juga habisnya asa yang ditafsirkan Ina pada pemerintah indonesia. Ina mencoba menghubungi Nina, untuk memberitahukan akan egoisme pemerintah mereka dan kegagalan usaha laporannya.

Mendengar tutur lisan dari Ina, Nina hanya bisa tersedu dalam tangis, meringik terkikis mendengar penjelasan yang tak bisa merubah keadaan akan nasib dan derita yang dialaminya. Padahal Nina sangat berharap, ada usaha pemulangan akan dirinya dari pihak pemerintah tanah airnya. Tapi ternyata, pemerintah yang dijunjung dan dipuja, tak ada usaha apa-apa. Nina hanya bisa berdoa kepada yang maha kuasa, semoga kelak keadilan berpihak pada dirinya dan ia dapat berkumpul bercengkrama bersama keluarga yang dicintainya.

Nina mencoba menceritakan pada Ina sebelum ia ke arab saudi. Tertutur penuh rintih oleh Nina, betapa inginnya dia memijaki kaki ke tanah suci, walaupun hanya sekedar bekerja disana. Sampai akhirnya dia sadar, di tanah suci juga banyak kutu-kutu IBLIS yang berkeliaran, yang haus akan kesesatan dan rakus akan kekuasaan. Karena dia juga salah satu korban dari sadisnya moral dan tipisnya selimut akhlak mereka.

Mendengar keluh kesah Nina, Ina seraya turut menangis. Mendengar ketidak adilan yang dialami temannya. Ini berdoa, semoga nanti perwakilan dari kedubes indonesia memberi kabar akan hasil laporannya, walau kecil kemungkìnan untuk itu.

Ina masih setia menunggu, akan kabar yang selalu ia tunggu. Sampai akhirnya asanya benar-benar pupus dan melenyap hangus. Karena dipuncak asanya, Nina yang menjadi korban, dipulangkan oleh majikannya. Karena janji yang sempat sang majikan lontar kepada Nina.


***

- kejam dunia, bukan benci sang kuasa pada umatNya. Melainkan kasih sayangNya, sebelum akhirnya sang umat menduduki kursi surga.

- tanah suci bukan berarti pemijaknya berjiwa suci, karena kita sama-sama manusia, yang sìlau akan kemilau dunia.

- isak tangis, suatu bukti kelemahan manusia. Akan derap, tatkala kita tak mampu mengalihkannya.


T.A.M.A.T

By. Agus Triono

2 komentar: